Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan Melalui Demplot dan Sekolah Lapang Jamur Tiram
Pengarang
:
Yudi Iswanto,S.Hut
Penerbit
:
Set. Bakorluh Provinsi Jawa Tengah
Tahun
:
2015
Abstrak
:
Demplot dan Sekolah Lapang merupakan salah satu metode penyuluhan yang efektif untuk dilaksanakan pada saat ini. Demplot sebagai percontohan yang bisa dilihat secara langsung, sedangkan metode Sekolah Lapang sebagai sarana pembelajaran yang melibatkan peran aktif masyarakat sasaran dalam kegiatan pembangunan kehutanan. Sekolah Lapang menjadi metode penyuluhan yang dapat menempatkan masyarakat sasaran sebagai sosok yang memiliki potensi, sehingga melalui upaya yang bersifat edukatif dengan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang bagaimana menggali potensi diri dan potensi sumberdaya di sekitarnya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya dengan memanfaatkan sumberdaya alam secara bijak, berkelanjutan dan terjaga kelestariannya.
Demplot dan Sekolah Lapang yang dilaksanakan di Desa Kalipancur, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang. Berawal dari banyaknya tempat penggergajian kayu di daerah tersebut, muncullah suatu gagasan/ide kreatif sebagian masyarakat untuk memanfaatkan limbah penggergajian kayu untuk budidaya jamur tiram. sekolah lapang dilaksanakan selama tiga tahap.
Melalui pelaksanaan Sekolah Lapang bidang kehutanan diharapkan masyarakat dapat tergugah kesadarannya bahwa manusia sangat membutuhkan lingkungannya dan bukan sebaliknya, sehingga pada akhirnya masyarakat mandiri berpartisipasi aktif dalam pembangunan kehutanan dengan menjaga dan melestarikan hutan beserta lingkungannya. Sekolah Lapang merupakan salah satu metode penyuluhan yang ditujukan untuk “menyadarkan manusia” agar sadar dan tahu bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa dukungan lingkungannya.
LIHAT BUKU LENGKAP (PDF)
* Untuk mengunduh buku ini Anda harus login terlebih dahulu.